JakartaBicara (MSM Network), Sigli – Dalam upaya meningkatkan kualitas spiritual dan mental warga binaan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIB Sigli menyelenggarakan program pembinaan khusus berupa pelatihan tata cara shalat yang diikuti dengan antusias oleh warga binaan yang ingin memperdalam pengetahuan dan pemahaman tentang shalat sebagai ibadah pokok dalam agama Islam, Kamis (31/10/2024).
Program pembinaan ini dibimbing oleh Tgk. Salamuddin Ay, Pimpinan Dayah Manhajussalam Al Aziziyah Khadim HIA & Akhia. Materi yang diajarkan meliputi tata cara wudhu yang benar, gerakan dan bacaan dalam shalat, serta pentingnya menjaga kekhusyukan dalam ibadah. Para warga binaan juga diberi bimbingan tentang makna shalat sebagai media introspeksi diri dan sarana mendekatkan diri kepada Tuhan.
Kepala Lapas Perempuan Sigli, Endang Margiati mengatakan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen Lapas untuk membantu warga binaan memperbaiki diri dan mempersiapkan mereka agar lebih baik saat kembali ke masyarakat.
“Shalat adalah salah satu pondasi penting dalam kehidupan umat Islam. Kami berharap melalui program ini, warga binaan dapat belajar mengendalikan emosi, meningkatkan kesabaran, dan memiliki panduan spiritual yang kuat,” ujarnya.
Salah satu warga binaan, mengungkapkan rasa syukur atas adanya program ini. “Kami merasa sangat terbantu dengan pembinaan ini. Banyak dari kami yang sebelumnya belum begitu paham tentang tata cara shalat yang benar. Sekarang, kami bisa belajar dan merasa lebih tenang dalam beribadah,” katanya.
Program pembinaan ini juga dijadwalkan berlangsung secara rutin dan akan diikuti dengan pelatihan ibadah lainnya, seperti puasa sunnah dan membaca Al-Quran. Lapas berharap pembinaan keagamaan ini menjadi bagian dari proses pembinaan yang mampu memberikan perubahan positif dalam diri setiap warga binaan, sehingga kelak mereka bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat.
Dengan adanya program seperti ini, diharapkan pembinaan di lapas tidak hanya mencakup rehabilitasi mental dan keterampilan kerja, tetapi juga mencakup pembinaan spiritual yang holistik, sehingga mampu melahirkan pribadi yang lebih matang secara spiritual maupun sosial.