JakartaBicara, Sumut – Berharap di tahun 2022 ini bisa jamu dulu yang diajukan, karena kondisinya sedang tepat. Kondisi pandemic Covid-19 membuat orang banyak minum jamu, bukan hanya di Indonesia tapi juga di berbagai negara.
Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati terbesar kedua dunia dan memiliki lebih dari 30.000 jenis tumbuhan, 7.000 tanaman berkhasiat obat, serta lebih dari 2.500 jenis unggulan obat. Adapun, di dalam negeri tercatat ada 846 industri jamu dengan sektor kecil dan menengah.
Peneliti jamu dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization atau UNESCO mendatangi sentra industri jamu Nguter, Sukoharjo. Hal ini bagian dari upaya pengajuan nominasi jamu sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) tingkat dunia.
Jamu akan diusulkan masuk nominasi WBTB di level internasional melalui UNESCO pada 2022. Produk jamu dinilai memiliki keunikan sebagai warisan nenek moyang yang berkhasiat menjaga kebugaran dan menjaga sistem imun tubuh di tengah pandemi Covid-19.Selain budaya dan warisan leluhur, pandemi Covid-19 menjadi momentum untuk mengangkat jamu ke level internasional.
Direktur Rumah Inspirasi Indonesia Rinno Hadinata S.sos Menuturkan proses pengajuan nominasi jamu sebagai WBTB dunia dilakukan dengan melakukan survei di Kampung Jamu Wonolopo di Semarang, Kampung Jamu Kiringan di Bantul, laskar jamu gendong di Jakarta. Kemudian komunitas jamu gendong di Surabaya dan sentra indusri jamu di Nguter, Sukoharjo dan Kampung Jamu Medan Sumatera Utara yang tergabung dalam Paguyuban Jamu Sehat Berkah.
“Jamu memiliki keunikan tersendiri karena banyak kampung jamu lintas daerah di Indonesia. Kemudian, saat ini masyarakat global sedang dilanda wabah Covid-19. Ini momentum jamu diusulkan sebagai nominasi WBTB melalui UNESCO pada tahun ini,2022.
Selama ini, UNESCO telah mengakui beberapa jenis budaya sebagai WBTB dunia. Misalnya, keris, wayang, batik, pencak silat, pantun, dan pinisi. “Tas Noken asal Papua ditetapkan sebagai WBTB oleh UNESCO pada 4 Desember. Ini yang terbaru karena penetapannya beberapa hari lalu.
Rinno berharap,Gubernur Sumatera Utara Bapak H.Eddy Rahmayadi dalam Menyambut Hari Jamu Nasional 27 Mei 2022 membuat satu terobosan Inspiratif yaitu mendorong para ASN (Aparatur Sipil Negara) untuk minum Jamu,Dalam satu Tema “Juma’t berkah, Gerakan Minum Jamu Gratis Bersama” Untuk Menjaga Stamina tubuh dimasa pendemi Covid 19 serta ikut serta melestarikan budaya nasional”.
Begitu pula setiap hotel di Sumatera Utara,baik bintang 4 dan 5 diwajibkan menyediakan welcome drink atau menu breakfast Drink berupa jamu untuk para tamu yang menginap. Hal ini untuk mengenalkan jamu tradisional sebagai produk unggulan Nasional kepada masyarakat secara luas,
Serta Dukungan Penuh Ketua Dewan Rempah Indonesia Sumatera Utara ibu Hj.Nawal Lubis dalam meningkatkan produktifitas serta promosi untuk UMKM Jamu tradisional berbasis Technologi Digital di Era Millenial tutur Pria berdarah Ternate Jawa ini yang juga Kordinator Nasional Relawan Peraksi (Pemenangan Rakyat Se-Indonesia) Jokowi-Ma’ruf Amin.Rinno Hadinata