MediaSuaraMabes, Banda Aceh — Kepala Perwakilan (Kaperwil) Media Suara Mabes Provinsi Aceh, Hanafiah, angkat bicara terkait bencana banjir besar yang melanda sejumlah daerah di Aceh, khususnya Aceh Timur, Aceh Tengah, Aceh Barat Daya, dan Aceh Tengah. Di tengah situasi tersebut, Hanafiah menyoroti fenomena antrian panjang pembelian minyak di sejumlah SPBU di Aceh Besar dan Kota Banda Aceh.
Menurutnya, kondisi ini janggal karena terjadi berbarengan dengan bencana banjir besar yang sedang melanda wilayah lain di Aceh.
“Kenapa di Aceh Besar, khususnya Kota Banda Aceh, terjadi antrian minyak di setiap SPBU? Apakah ini berarti Banda Aceh sedang dijajah oleh pihak-pihak yang memanfaatkan situasi?” ujar Hanafiah dengan nada kritis.
Hanafiah menegaskan bahwa Pertamina serta pengelola SPBU di wilayah Aceh Besar dan Kota Banda Aceh harus bertindak transparan dan tidak memanfaatkan situasi darurat untuk keuntungan tertentu.
“Jangan pancing emosi rakyat. Kami meminta Pertamina dan SPBU untuk memastikan ketersediaan minyak dan tidak melakukan penimbunan,” tegasnya.
Selain itu, Hanafiah meminta pemerintah daerah dan instansi terkait untuk segera melakukan langkah cepat dan terukur dalam menangani bencana banjir, terutama di wilayah-wilayah terdampak paling parah. Ia menekankan pentingnya akses logistik, bantuan darurat, serta distribusi kebutuhan pokok bagi masyarakat yang kini kesulitan akibat banjir.
“Pemerintah harus hadir. Pastikan kebutuhan pokok masyarakat aman, dan penanganan banjir berjalan maksimal,” tambahnya.
Media Suara Mabes Aceh akan terus memantau perkembangan situasi di lapangan, baik terkait bencana banjir maupun kondisi distribusi bahan bakar di Banda Aceh dan Aceh Besar.