JakartaBicara, Rembang – Pertemuan Aliansi dengan takmir Masjid dan pihak kontraktor yang dimediasi oleh pemerintah, yang dalam hal ini diwakili oleh Asisten 2 Bidang Perekonomian dan Pembangunan belum membuahkan kata sepakat.
H, selamet , melalui anggotanya aliansi santri lasem saat memberikan Rilis berita kepada awak media, ia mengungkapkan sebab semua telah diatur dan diduga telah didominasi oleh sekertaris masjid saudara Aziz. Kamis, (2/6/2022).
Pimpinan Aliansi Masyarakat Santri Lasem juga merupakan anggota DPRD Provinsi Jawa tengah. Dikesempatan tersebut Selamet mengusulkan 3 point’, diantaranya pagar tetap dipertahankan dengan melalui penyesuaian bentuk bangunan masjid artinya pagar mengalami renovasi. Kemudian Lahan makbaroh belakang masjid tidak di bangun area parkir bus, tetapi dibuat ruang terbuka hijau dengan berbagai pertimbangan, yaitu mencari lahan pengganti di luar masjid diantaranya terminal atau bekas stasiun serta tempat lain yang berdekatan dengan masjid yaitu dengan membeli tanah milik Jing, Tuturnya.
Selanjutnya untuk pemindahan prasasti ke Alon Alon, atau Untuk pemindahan area parkir itu juga dikuatkan pendapat KH. Ahfas Hamid Baedlowi. Beliau menjelaskan mengingat lahan yang hendak dibuat lahan parkir merupakan tanah wakaf yang peruntukannya bukan untuk area parkir.
Serta memberikan jaminan kenyamanan dan kekhusukan para peziarah, namun semua pendapat tersebut dijawab Aziz , ucapnya.
Sebagai perbedaan pendapat. Sehingga pertemuan tersebut masih menyisakan masalah, sebab pihak masjid yang diwakili Aziz bersikukuh lahan tanah wakaf tetap dibangun area parkir.
Dalam pertemuan itu juga diungkapkan oleh BAPEDA bahwa atas usulan Yayasan Haritage yaitu Rudi Laut Bonang untuk trotoar dinaikkan, lebih tinggi, dan usulan itu dipenuhi , sehingga memicu protes dari perwakilan aliansi mengapa hanya usulan Haritage saja yang dipenuhi,
Kemudian dalam pertemuan tersebut di jawab oleh perwakilan bapeda,bahwa usulan dari aliansi santri lasem juga sampai ke kementrian, imbuhnya.
Sampai pertemuan berakhir belum ada kesepakatan, sampai berita ini diturunkan pihak aliansi masih merasa usulan dan aspirasinya belum diakomodasi kan. Ditambah hasil pertemuan yang pernah digelar di kecamatan masih menyisakan masalah, sebab Munculnya sikap dobel standart gus aziz tentang memindahkan lahan parkir dengan wacana swadaya lewat iuran.
Mengapa selaku dewan tidak mengupayakan jalur formal melalui anggaran. Terkuaknya peninggian trotoar atas usulan haritage, sebagaimana diungkapkan berwakilan Bapeda.
Muncul asumsi dari temen – teman aliansi merasakan ketidak adilan.tentang sama sama menyampaikan aspirasi ke pemerintah, pungkasnya Eddy anggota Aliansi Masyarakat Santri lasem.
Sedangkan pasca pertemuan di kecamatan masih ada pembahasan intensif warga Aliansi.
Narasumber : (Aries)
( Yusron )