Sedekah Bumi Ditahan 3 Tahun Oleh Masyarakat Desa Kedung Malang, Sejak Dipimpin Kepala Desa Perempuan

JakartaBicara, Jepara – Antusias masyarakat Desa Kedung Malang kecamatan Kedung kabupaten Jepara, hari ini tampak dipenuhi rasa syukur dan kegembiraan yang luar biasa. Pasalnya hampir 3 tahun ini warga masyarakat baru merasakan digelarnya acara sedekah bumi semenjak tahun 2019 hingga 2022.

Sedekah Bumi merupakan salah satu tradisi masyarakat Jawa yang sudah turun temurun, begitu juga hingga saat ini.

Hal itu disampaikan oleh kepala Desa/Petinggi Kedung Malang, Mustafiatun saat ditemui awak media disela sela kesibukannya di Balai Desa. Sabtu, (25/06/2022).

Menurut Petinggi, ritual sedekah bumi ini juga merupakan tradisi yang menggambarkan kesuburan alam serta merefleksikan kemakmuran masyarakat desa. Ritual ini juga boleh diartikan sebagai ucapan rasa syukur atas nikmat dan keberlimpahan hasil bumi yang telah diberikan oleh Tuhan yang maha kuasa, tuturnya.

Kegiatan ini kami kemas sesederhana mungkin, dari mulai pukul 10.00 sampai 17.00 WIB sudah dimulai pentas pagelaran wayang kulit dengan tema “Tumurune Kembang Wijayakusuma“, kemudian sekitar pukul 15.10 WIB disusul dengan Ambengan atau arak arakan warga masyarakat, yang melibatkan warga RT 01 RW 01 sampai RT 16 RW 03.
Setelah itu nanti malam sekitar pukul : 20.30 WIB dilanjutkan lagi pegelaran wayang kulit dengan tema “Bangun Candi Sapto Hargo“.
“Sedangkan pendanaan acara ini kami alokasi dari Pendapatan Asli Desa dan sebagian lagi dari Dana Desa, tambahnya Mustafiatun.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, jika masih ada kekurangan dalam agenda sedekah bumi ini saya pribadi maupun atas nama pemerintah desa mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya, pungkasnya.
(Yusron)