JakartaBicara, Sorong Papua Barat Daya – Sebanyak delapan rumah warga di Jl. Gurabesi RT 003 RW 010,Kelurahan Remu Utara, Kecamatan Sorong, mengalami kerusakan parah akibat longsor yang terjadi pada Jumat, 30 Agustus 2024,sekitar pukul 23.00 WIT. Meskipun bencana ini telah dilaporkan, hingga kini belum ada bantuan dari pemerintah setempat, baik dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) maupun Dinas Sosial Papua Barat Daya.
Longsor yang terjadi pada malam hari tersebut menyebabkan kerusakan serius pada delapan rumah warga,memaksa sejumlah keluarga untuk mengungsi.Warga yang terdampak mengaku sudah melaporkan kejadian tersebut kepada BPBD dan Dinas Sosial,namun belum mendapatkan respons ataupun bantuan.
Longsor ini terjadi di kawasan Jl. Gurabesi, Kelurahan Remu Utara, Kecamatan Sorong, tepatnya di RT 003 RW 010. Kejadian berlangsung pada Jumat malam, sekitar pukul 11 malam Waktu Indonesia Timur (WIT).
Menurut pengakuan warga yang terkena dampak, pihak BPBD dan Dinas Sosial Papua Barat Daya belum merespons permohonan bantuan. Salah satu warga yang rumahnya rusak parah menyatakan bahwa mereka diminta untuk mengajukan proposal terlebih dahulu sebelum mendapatkan bantuan. Hal ini menimbulkan kebingungan dan kekecewaan, mengingat situasi longsor adalah kondisi darurat yang semestinya segera direspons oleh pihak terkait tanpa memerlukan birokrasi yang berbelit-belit.
Yesriel Mambrasar Seorang warga terdampak menuturkan, “Kami sudah melaporkan kejadian ini, tapi mereka bilang harus ada proposal. Apakah benar bantuan darurat harus pakai proposal? “Warga berharap pemerintah segera turun tangan untuk memberikan bantuan, terutama karena mereka membutuhkan tempat tinggal sementara dan bantuan kebutuhan pokok.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari BPBD maupun Dinas Sosial Papua Barat Daya terkait permintaan bantuan dari warga yang terdampak. Warga masih menanti tindakan cepat dari pemerintah agar situasi ini tidak semakin memburuk. (Resum)